Hidup itu seperti puzzle, butuh kepingan yang tepat untuk menjadi sebuah gambar yang indah

Saturday, January 14, 2012

Masa Lalu part I

Bunyi jarum jam semakin terdengar keras malam ini, dan entah kenapa aku juga merasa tetesan air terdengar lebih keras. Ini hari pertamaku setelah pengumuman blok lima belas dan aku juga belum pulang. Aku tidak punya angan-angan untuk menghabiskan liburanku di rumah, namun aku juga tidak punya alasan untuk tetap tinggal di tempat ini.
Pagi ini aku diajak teman-teman untuk survey lokasi bakti sosial angkatanku. Kedua kali aku ke sana dan aku merasa sudah cukup dan mungkin tidak perlu lagi ke sana. Sore harinya aku menjenguk temanku yang sedang rawat inap di rumah sakit di daerah ini, aku berharap dia cepat sembuh. Malam ini, lebih tepat disebut dini hari ini aku teringat masa ketika aku masih nakal dan suka mencari gara-gara.
Pertengahan tahun 1996,

Friday, April 8, 2011

Kesan

      Persepsi manusia terhadap manusia lain itu tergantung kesan pertama yang diberikan seseorang kepada  orang lain tersebut. Begitu juga denganku. Pertama kali kulihat dirimu, aku tidak merasa ada sesuatu yang berbeda pada dirimu. Malah yang kupikirkan adalah amarah dan murka karena aku memang bukan orang yang penyabar. Coba bayangkan, di saat kamu sedang ditimpa suatu masalah tiba-tiba masalah lain datang kepadamu. Hanya kesabaran yang mungkin dapat mereda gejolak jiwamu. Namun, bukan untukku yang notabene disebut “Hot Headed”. Ya begitulah. Memang dulu tapi cukup untuk membuat masa lalu yang kelam. Orang yang mudah panas, selalu berapi-api, dan tidak tahu bagaimana mengungkapkan suatu kemarahan dengan hal yang benar. Tiap hari hanya berkelahi, pulang dengan muka lebam, dan kadang berdarah. Sampai suatu ketika aku harus berlatih untuk membalas perbuatan yang menurutku tidak adil. Ya, pendendam yang selalu mencari musuh.  Itulah aku yang sekarang ini hanya bisa mentertawakan masa yang kelabu. 
     Hanya waktu yang bisa menguak seluruh cerita. Seperti saat itu,